CITA-CITA
SEDERHANA MEMBAWA PENGALAMAN YANG LUAR BIASA DAN BERHARGA DALAM MENCAPAI
KESUKSESAN YANG BESAR
Nama :
Varsella Aprillian Amrul
NIM :
16 0201 0145
Prodi :
Pendidikan Agama Islam
Fakultas :
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul Cita-Cita
Sederhana Membawa Pengalaman Yang Luar Biasa Dan Berharga Dalam Mencapai
Kesuksesan Yang Besar.
Terselesaikannya
Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak,
sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Seluruh panitia pelaksana lomba sayembara, karena atas kesempatan yang
diberikan saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat waktu.
2. Kedua Orang Tua beserta keluarga saya,
yang senantiasa mendukung, menuntun saya
dalam hidup ini dengan doa yang tulus.
3. Teman-teman, dan semua pihak yang
selalu memberi semangat dan motivasi
untuk saya
dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, informasi yang kurang
banyak, sistematika yang masih kurang baik, masih kurangnya pengetahuan saya.
Sehingga pada kesempatan ini saya juga
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.
Semoga
dengan adanya Karya Tulis
Ilmiah ini pembaca bisa menambah
pengetahuan, motivasi
kita dalam mewujudkan cita-cita dan
semoga kedepannya kita bisa menyelesaikan penulisan karya-karya tulis lain
dengan lebih baik lagi.
Palopo, 12 Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah.................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Cita-Cita Sederhana Pengubah Kehidupan..................................................... 3
B.
Perjalanan Tokoh Inspiratif Dalam Menggapai Kesuksesan........................... 6
C.
Hasil Akhir dari Perjuangan Yang Panjang..................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan Penulisan..................................................................................... 13
B.
Saran - Saran................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam
kehidupan ini tidak ada satupun manusia yang menginginkan kegagalan dan mereka
pasti mempunyai mimpi, impian, serta cita-cita yang besar untuk masa depan
mereka. Walaupun orang lain menganggap bahwa mimpi, impian, dan cita-cita itu
merupakan hal yang mustahil untuk mereka capai. Namun, dengan adanya niat yang
iklas, kesabaran, keyakinan, tekat, dan motivasi yang kuat dapat mengubah
pandangan orang sekitar.
Niat yang tulus dan ikhlas dalam
melakukan segala hal merupakan kunci utama untuk meraih kebahagian dan
kesuksesan yang Insya Allah bukan hanya di Dunia saja tetapi juga Di Akhirat
kelak. Melalui niat yang tulus dan ikhlas itulah akan diperoleh satu buah kesabaran
yang kuat. Kesabaran adalah satu kata yang mudah diucapkan, tapi dalam
kenyataannya tidak banyak orang yang mampu melakukannya. Orang bijak sering
berkata bahwa orang yang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah
mengalami banyak kegagalan. Sama halnya dengan keyakinan dan tekat,
mereka yang selalu memikirkan masa depan, akan selalu mencari bagaimana dirinya
dapat terus termotivasi untuk menggapai cita-citanya, keyakinan dan tekat kuat
akan terus berkembang seiring dengan perjuangan yang mereka hadapi dalam
kehidupan ini.
Di
dunia ini sangat banyak peristiwa dan contoh nyata dari mereka yang sederhana,
mereka yang kurang mampu, mereka yang memiliki keterbatasan, namun mereka
memiliki niat yang tulus dan ikhlas, kesabaran, keyakinan, tekat, cita-cita
yang mulia dalam memulai usaha dari nol hingga mereka mencapai kesuksesan yang
besar dalam hidupnya.
Salah
satu tokoh nyata yang bisa dijadikan sebagai tokoh inspiratif dan contoh bagi
kita semua untuk bisa meraih kesuksesan yang bukan hanya di dunia melainkan
Insya Allah juga kesuksesan di akhirat nantinya, yaitu guru besar kita Prof.
Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., Beliau adalah sosok yang sangat sederhana
namun dibalik kesederhanaan yang Beliau miliki terkandung keistimewaan yang
sangat besar dan bermanfaat bagi kita semua.
Oleh karena itu
dalam Karya Tulis Ilmiah ini, saya mengambil beberapa pelajaran serta contoh
dari Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., untuk kita semua sehingga
bisa menjadi motifasi kita kedepannya untuk meraih kesuksesan seperti halnya
Beliau.
B.
Rumusan
Masalah
Di setiap penulisan
Karya Tulis tentu memiliki
rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana
pengaruh cita-cita sederhana dalam mengubah hidup ?
2. Bagaimana
perjalanan tokoh inspiratif dalam menggapai kesuksesan ?
3. Bagaimana
hasil akhir yang didapatkan setelah perjuangan yang panjang?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Cita-Cita
Sederhana Pengubah Kehidupan
Cita-cita bagi
semua orang adalah satu hal yang indah yang mereka impikan apalagi ketika
cita-cita yang mereka miliki dapat tercapai dengan hasil perjuangan keringat
mereka dan menghasilkan satu keberhasilan yang berguna serta bermanfaat bukan
hanya untuk mereka pribadi melainkan untuk semua orang.
Cita-cita
sendiri memiliki pengertian yaitu keinginan yang selalu ada di dalam pikiran;
bercita-cita adalah berkeinginan
sungguh-sungguh: mencita-citakan adalah
menginginkan, menghendaki dengan sungguh-sungguh; membayangkan
sesuatu; menjadikan sebagai
tujuan akhir (Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia,
2008, 289). Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa cita-cita lumrah ada
pada diri setiap orang karena cita-cita sendiri merupakan keinginan yang selalu
ada dalam pikiran.
Dalam kehidupan
ini cita-cita yang dimiliki oleh semua orang sangatlah bervariasi ada yang
memiliki cita-cita yang tinggi, ada yang memiliki cita-cita yang kurang masuk
di akal, dan ada yang memiliki cita-cita yang sederhana namun memiliki arti
yang sangat istimewa.
Banyak dari kita
semua yang memiliki cita-cita sederhana tetapi masih banyak cita-cita dari
mereka yang sangat sulit untuk mereka capai. Lain halnya dengan tokoh
inspiratif kita Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., memiliki
cita-cita yang sederhana namun cita-cita sederhana yang Beliau miliki menjadi
pengubah kehidupan Beliau.
Seperti yang
telah dituliskan dalam buku autobiografi Siapa
Dari Melingkar Pulau Hingga Melanglang Benua, waktu itu sekitar pukul 9
pagi. Sambil bermain bola, ada diantara teman yang berkata “itulah pesawat kita
nanti yang akan kita pakai ke kota. Ucapan teman tersebut sangat berkesan
dihati siapa yang ketika itu baru duduk di kelas 4 SR. Sejak itu ia amat
tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang apa saja yang berkaitan dengan
pesawat terbang (Mulai Mengikuti Pendidikan Formal, Bercita-cita untuk Naik Pesawat,
76). Dari cita-cita yang kecil dan sederhana inilah perjuangan Beliau
membuahkan hasil yang menakjubkan walaupun penuh dengan lika-liku yang panjang untuk
mencapainya.
Beliau, Prof.
Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., dalam mencapai cita-cita sederhana Beliau
yaitu naik pesawat, banyak peristiwa-peristiwa mengerikan dan berbahaya yang
Beliau lewati. Namun semua peristiwa itu tidak menjadi penghalang bagi Beliau
untuk berhenti memikirkan cita-cita. Bahkan semua peristiwa yang terjadi dalam
hidup Beliau, Beliau jadikan sebagai pengalaman serta motivasi yang lebih kuat
lagi dari sebelumnya untuk menjadikan cita-cita Beliau menjadi kenyataan.
Memang tidak
mudah untuk kita bisa bangkit kembali
setelah ada banyak peristiwa-peristiwa mengerikan dan berbahaya yang terjadi
dalam hidup kita. Seperti yang telah dituliskan dalam buku autobiografi Siapa Dari Melingkar Pulau Hingga Melanglang
Benua, Pada suatu pagi yang cerah antara pukul 9 dan 10 ketika Siapa dan keluarganya masih sedang
menikmati makanan ringan berupa pisang
goreng di rumah, tiba-tiba dari kejauhan di arah selatan terdengar gemuruh
pesawat terbang dan gemuruh itu semakin bertambah keras
yang nampaknya sedang mengarah ke Lasusua. Tiba-tiba dari atas gunung
Tojabi yaitu ujung selatan kampong Lasusua
Nampak duah buah pesawat tempur dengan bergerak sangat cepat (Mulai
Mengikuti Pendidikan Formal, Bercita-cita
untuk Naik Pesawat, 78).
Peristiwa yang mengerikan
ini tidak menjadi penghambat bagi Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A.,
untuk mencapai cita-cita karena Niat yang tulus dan Ikhlas, kesabaran dan
ketabahan, usaha, semangat, keyakinan, dan tekat untuk tidak menyerah pada
keadaan, pada semua hal yang di inginkan, pada semua hal yang di impikan, dan
semua hal yang dicita-citakan telah tertanam kuat dalam diri Beliau.
Bagi kebanyakan
orang cita-cita merupakan motivasi utama mereka untuk mencapai kesuksesan yang
mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Dan memang benar cita-cita
adalah motivasi pendorong untuk kita mencapai impian. Terbukti dengan cita-cita
sederhana yang di miliki tokoh inspiratif, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc.
M.A., mampu mengubah kehidupan Beliau menjadi lebih baik dengan kesuksesan
besar yang telah Beliau raih.
Apa yang menjadi
cita-cita Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., bisa menjadi satu
contoh, satu pelajaran, satu motivasi bahwa sekecil apapun cita-cita yang kita
miliki, sesederhana cita-cita yang kita miliki pasti akan membuahkan hasil yang
besar yang dapat menjadi pengubah kehidupan kita kedepannya menjadi lebih baik
lagi, menjadi satu hasil yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
B.
Perjalanan
Tokoh Inspiratif Dalam Menggapai Kesuksesan
Kesuksesan bukanlah
hal yang mudah dan instan untuk didapatkan, memerlukan usaha yang besar,
memerlukan waktu yang panjang, memerlukan kesabaran yang kuat untuk mendapatkan
kesuksesan. Dari perjalanan usaha yang panjang itulah menjadikan diri kita
sekuat batu, sekuat baja yang tidak muda pecah, yang tidak mudah rapuh dalam
menghadapi berbagai macam rintangan, dalam berbagai macam hambatan untuk
mencapai apa yang dicita-citakan, untuk mencapai satu buah kesuksesan yang
dapat merubah hidup menjadi lebih baik.
Satu buah
kesuksesan dapat diperoleh melalui perjuangan dari titik nol, dari titik tanpa
apa-apa, dari titik kemustahilan hingga ke titik yang berharga yang memiliki
nilai besar, ke titik yang puncak dari apa yang dipijak sebelumnya. Semua
proses menuju ke titik puncak memiliki arti yang sangat berharga, memiliki
nilai juang yang sangat berharga terhadap apa yang dicapai kemudian
Seperti yang
telah dituliskan dalam buku autobiografi Siapa
Dari Melingkar Pulau Hingga Melanglang Benua, telah menjadi obsesi
(keinginan keras) Siapa sejak jauh
sebelum tamat dari Sekolah Lanjutan Atas untuk menyandang predikat mahasiswa.
Karena dalam berbagai kesempatan, Siapa sungguh
amat tertarik melihat penampilan mahasiswa dengan aksesoris peci almamater
lengkap dengan lambang kemahasiswaannya, begitu pula jaket serta penampilan
secara umum yang sering mereka perlihatkan di berbagai kesempatan (Memasuki
Dunia Perguruan Tinggi, Menjalani
Kegiatan Studi dengan Berbagai Tantangan dan Penghargaan yang Membahagiakan
“Dari Makassar Ke Palopo”, 127)
Obsesi sekecil
apapun bisa membuat satu perjuangan yang kuat untuk mendapatkan satu kesuksesan
yang besar bisa tercapai seperti halnya dengan tokoh inspiratif Beliau, Prof.
Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., demi cita-cita yang dimilikinya, Beliau
berjuang keras agar bisa mewujudkan keinginan Beliau itu, melalui perjuangan
yang keras satu obsesi kecil Beliau yaitu bisa menjadi seorang Mahasiswa
menjadi pijakan awal Beliau untuk mengawali perjuangan Beliau ke titik puncak
walaupun telah banyak usaha dan perjuangan yang sebelumnya telah Beliau lewati
untuk mencapai dan mengabulkan obsesi kecil Beliau.
Kita perlu menyadari
sebelumnya bahwa segala hal yang dilakukan, segala hal yang telah dicapai
melalui usaha yang panjang semua itu terjadi berkat rahmat dari Allah SWT.,
karena hanya Allah SWT., yang bisa membuat hal tersebut terjadi. Selain itu
ridho dan do’a dari kedua orang tua merupakan satu hal yang bisa memudahkan
usaha seseorang dalam memperjuangkan keinginan mereka untuk mendapatkan
kesuksesaan yang besar dalam hidupnya.
Satu kesuksesan
kecil belum menjadi tolak ukur untuk mencapai puncak dari kesuksesan karena
satu kesuksesan kecil merupakan awal kita untuk melangkah ke satu kesuksesan
yang lebih besar lagi, tapi perlu disadari bahwa puncak kesuksesan sejati dan
abadi ialah ketika di akhirat kelak kita bisa menjadi ummat yang beruntung,
ummat yang akan mendapatkan kemulian untuk memasuki Jannah (Surga) Allah SWT.
Seperti yang
telah dituliskan dalam buku autobiografi Siapa
Dari Melingkar Pulau Hingga Melanglang Benua. Ternyata karya tulis yang Siapa ajukan dengan judul al-Islam wa
Tathawwuruhu Fi Manthiqah Luwwu (Islam dan Perkembangannya di Daerah Luwu), di
bawah bimbingan al-mukarram AGH. M. Darwis Zakariya Allah yarhamhu, mendapat
penilaian sebagai karya tulis berbahasa Arab terbaik di angkatannya dan
dinyatakan sebagai pemenang untuk menerima trofi bergilir dari Kedutaan Besar
Mesir di Jakarta (Memasuki Dunia Perguruan Tinggi, Lulus sebagai Calon ke Mesir, 154)
Melalui
peristiwa ini Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., mengawali
perjuangan Beliau untuk bisa menuntut ilmu di Luar Negeri, kesempatan yang
diterima Beliau ini tentu saja tidak Beliau sia-siakan begitu saja, dengan
kesempatan yang diterima Beliau ini pijakann untuk lebih baik semakin terbuka
lebar bahkan dengan peristiwa berharga yang Beliau lalui memunculkan keajaikan,
keberuntungan, kesempatan yang semakin banyak salah satunya setelah karya tulis
Beliau mendapat penghargaan terbaik Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc.
M.A., juga mendapat beasiswa untuk kuliah satu tahun berikutnya pada tingkat 5.
Kesempatan yang
sungguh amat menggembirakan yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya pun tiba.
Yaitu pada suatu ketika disaat siapa sedang menikmati masa libur di Palopo,
yang ketika itu bertepatan dengan bulan suci ramadhan, datanglah sepucuk surat
dari gurunda ibu Hj. Hafsa Intan, Lc., yang tidak lain adalah guru sekaligus
orang tua Siapa yang sangat besar
perhatiannya dalam membimbing muridnya ini sejak berada di Makassar pada tahun
1970 hingga 1974. Isi suratnya ialah “segera ke Makassar karena panggilan ke
Mesir telah tiba. Siapkan semua yang disyaratkan untuk penyelesaian urusan di
Jakarta” (Memasuki Dunia Perguruan Tinggi, Lulus
sebagai Calon ke Mesir, 156).
Berita gembira yang
datang di bulan suci Ramadhan tentu tidak Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud,
Lc. M.A., sia-siakan walaupun pada saat itu Beliau mengalami hambatan biaya
untuk ke Mesir. Tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak yaitu merupakan
mereka yang melihat potensi dan perjuangan Beliau untuk terus menuntut ilmu,
mereka semua memberikan bantuan yang besar dalam kehidupan Beliau untuk meraih
kesuksesan.
Dari pengalaman
yang terjadi dalam kehidupan Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A.,
membuktikan bahwa perjuangan yang disertai dengan niat yang tulus dan ikhlas
serta do’a dari orang tua pasti akan menjadi satu obat, satu langkah bagi Allah
SWT untuk memberikan bantuan penyelesaian suatu masalah.
Dalam
perjalanan, Siapa berteman sebanyak 6
orang mahasiswa utusan dari Departemen Agama R.I. : 4 ke Baghdad, 2 ke Kairo.
Sempat singgah di Singapura (Ujung Semenanjung Malaka), dan Bombay (Anak Benua
India), untuk selanjutnya turun di Teheran (Iran); salah satu wilayah benua
Asia Barat atau Timur Tengah (Mulai Merambah Benua, Kesan Gembira Setelah Tiba di Negeri Arab, 161). Perjalanan Beliau,
Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., ke Mesir tentu memberikan Beliau
kesempatan untuk melihat dan menginjakkan kaki ke beberapa Negara walaupun
hanya untuk beberapa waktu saja.
Dari kepergian
ke Luar Negeri Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., memulai
perjalanan kesuksesannya ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya yaitu ke
tingkat internasional dan tentu saja perjalanan Beliau tidak berhenti di Mesir
saja. Bahkan kepergiannya ke Mesir menjadi batu loncatan Beliau untuk melakukan
perjalanan ke Negara-Negara lain.
Siapa
merasa beruntung karena selama mengikuti masa kuliah di Baghdad University
(Universitas Baghdad) Iraq, sempat memanfaatkan masa berlibur ke Eropa
khususnya di negeri Belanda sebanyak 3 kali dan masing-masing kesempatan
berlibur itu dimanfaatkan selama tiga bulan. Dengan demikian Siapa memiliki total pengalaman berada
di negeri Belanda 3 kali 3 bulan atau Sembilan Bulan. Hal ini memungkinkan bagi
Siapa untuk lebih banyak pemandangan
dan pengalaman yang mengesankan di negeri Kincir Angin tersebut. Bahkan Siapa juga sedikit mampu berkomunikasi
dalam bahasa Belanda (Mulai Merambah Benua, Berlibur Sambil Berdakwah Ke Eropa,
169-170).
Tentu
saja kesempatan yang Beliau, Prof. Dr.
H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., dapatkan menjadi kesempatan Beliau untuk
pengalaman baru dan kesempatan bagi Beliau untuk Berdakwah di negeri Kincir
Angin yang mana negeri tersebut lebih di dominasi oleh kaum non-islam. Kesuksesan
ini lagi merupakan satu batu batu loncatan untuk Prof. Dr. H. M. Said Mahmud,
Lc. M.A., ke tingkat yang lebih puncak lagi.
Siapa
dan teman-teman yang memilikikesempatan, dapat minta izin di tempat kuliah
untuk bisa melaksanakan ibadah haji yang waktunya ketika itu berdekatan dengan
bulan pertama kuliah berjalan. Waktu yang digunakan untuk proses pelaksanaan
ibadah haji dari Baghdad hanya berlangsung selama 3 minggu atau bahkan hanya
sekitar 2 minggu (Mulai Merambah Benua, Berhaji
di Celah-celah Kegiatan Kuliah, 183-184).
Tentu saja ini
merupakan satu kesyukuran dan kesuksesan yang mengharukan yang di berikan oleh Allah SWT., sebab niat
Beliau untuk menuntut ilmu memberikan hasil yang luar biasa yaitu Beliau dapat
menunaikan Ibadah Haji, Beliau dapat berkunjung ke Baitullah, Beliau dapat
mencium al-Hajar al-Aswad. Bahkan Beliau melaksanakan Ibadah haji sebanyak 3
kali.
Perjalanan hidup
yang dilalui Beliau, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., memberikan satu
motivasi besar untuk kita semua agar berjuang keras untuk melaksananan, untuk
mewujudkan satu cita-cita kecil yang kita miliki. Karena, sesungguhnya
cita-cita yang kita miliki bisa terwujud dari seberapa keras kita mencoba untuk
mewujudkan cita-cita tersebut
C.
Hasil
Akhir dari Perjuangan yang Panjang
Perjalanan yang
panjang, yang berliku-liku dengan berbagai rintangan tentu saja akan
menghasilkan satu pencapaian yang berharga bagi siapa saja yang melaluinya.
Menikmati hasil dari kerja keras yang penuh dengan penderitaan yang di mulai
dari titik paling rendah, titik nol merupakan kebahagian yang besar bukan hanya
untuk diri sendiri tapi juga kepada orang lainnya khususnya kedua orang tua dan
keluarga besar.
Siapa kini merasakan sesuatu yang muncul sebagai
ganti kesan penderitaan di masa lalu. Kini berubah menjadi buah dalam bentuk
kemudahan dan ketenangan. Meskipun itu semua baru sebatas bayangan dalam
fikiran yang masih semu atau relatif dan masih subyektif. Salah satu buah
perjuangan dalam bentuk “kebahagian” atau “kesenangan” ialah kini Nampak masa
bakti sebagai pengabdi bagi Siapa
diperpanjang melebihi masa bakti yang seharusnya bagi pengabdi yang sama yang
tidak sempat mencapai predikat atau gelar Guru Besar (Rindu Hasil Derita
Membawa Bahagia, Menikmati hasil
Kesungguhan di Masa Tua, 258).
Hasil
kesungguhan yang diterima tokoh inspiratif, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., menjadi
satu pembuktian untuk kita semua bahwasanya perjalanan hidup yang dilakukan
dengan niat yang baik, Allah SWT akan memberikan hasil yang berharga dan
bermanfaat di masa tua kita nantinya.
Beliau, Prof.
Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., sekarang ini di masa tuanya hanya tinggal
menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini, bahkan Beliau yang saat ini
memperbanyak aktifitas religi dan spiritual menjadi panutan, menjadi guru,
sekaligus orang tua bagi masyarakat khususnya mahasiswa-mahasiswi IAIN Palopo
untuk menjalankan kehidupan sehari-hari dengan tetap berada di jalan yang
benar.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penulisan
Dari pembahasan
yang ada pada bab sebelumnya, ada beberapa kesimpulan penting yang didapatkan
yaitu :
1. Cita-cita
sekecil, sesederhana, dan semustahil apapun jika dalam proses pencapaiannya
dilandasi dengan niat yang tulus dan ikhlas, dengan bersungguh-sungguh, dengan
tekat dan usaha yang kuat, tentu akan bisa tercapai walaupun membutuhkan waktu
yang lama, walaupun dengan rintangan dan hambatan yang sulit untuk di atasi.
Seperti halnya dengan tokoh inspiratif, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A.,
Beliau memiliki cita-cita yang sederhana dan cita-cita sederhana Beliau bisa
Beliau wujudkan dengan niat, usaha, dan perjuangan yang sangat besar.
2. Perjalanan
untuk mencapai satu kesuksesan tentu tidaklah mudah, membutuhkan proses dan
waktu yang lama untuk mewujudkan itu semua. Seperti halnya dengan tokoh
inspiratif, Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc. M.A., membutuhkan waktu yang
panjang untuk mencapai kesuksesan tapi dalam perjalanan yang Beliau lakukan
sangat banyak hal-hal istimewa, bermanfaat yang Beliau dapatkan salah satunya
perjalanan yang Beliau lakukan membawa Beliau menunaikan Ibadah Haji yang
merupakan keinginan mulia bagi seluruh kaum muslim di Dunia ini.
3. Semua
penderitaan yang didapatkan untuk mendapatkan kesuksesan tentu saja akan
melahirkan satu hasil yang bermanfaat di hari tua kelak, bahkan bukan hanya
untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Tapi kita tidak boleh terlena
begitu saja karena sesungguhnya hasil kesuksesan sejatinya adalah ketika kita
bisa memasuki jannah (Surga) Allah SWT dan ditempatkan dengan kaum-kaum muslim
pembela Allah SWT lainnya.
B.
Saran-Saran
1. Diharapkan
kedepannya, kegiatan-kegiatan perlombahan seperti sekarang ini bisa tetap
berjalan, karena dengan adanya kegiatan seperti ini semakin banyak pengalaman,
motifasi yang bisa di dapatkan untuk menggapai cita-cita yang dimiliki.
2. Diharapkan
kedepannya dalam penulisan karya tulis lainnya jumlah halaman tidaklah dibatasi
sebab masih banyak hal yang menarik yang mau ditulis namun karena adanya
pembatasan halaman sehingga menyulitkan dalam penulisan.
3. Diharapkan
kepada penulis buku Autobiografi untuk kedepannya agar menggunakan bahasa
Indonesia atau menggunakan catatan arti karena dalam buku autobiografi masih
banyak kata/istilah yang kurang dimengerti dan tidak memiliki catatan arti
sebab mempergunakan bahasa daerah.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar