Senin, 19 Maret 2018

Makalah Psikologi Pendidikan "EVALUASI PRESTASI BELAJAR MELIPUTI DEFINISI PRESTASI BELAJAR, INDIKATOR PRESTASI BELAJAR, EVALUASI PRESTASI KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR"

EVALUASI PRESTASI BELAJAR MELIPUTI DEFINISI PRESTASI BELAJAR, INDIKATOR PRESTASI BELAJAR, EVALUASI PRESTASI KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR

Disusun oleh :
Kelompok      : 5 (Lima)
Nama              :
1.    Ahmad Ardiwang                    (16 0201 0152)
2.    Fahreza Aidhil Maddini          (16 0201 0126)
3.    Nurul Falah                              (16 0201 0105)
4.    Sabaria                                      (16 0201 0135)
5.    Sukri                                          (16 0201 0136)
6.    Varsella Aprillian Amrul         (16 0201 0145)
Kelas               : PAI-D
Semester         : II (Dua)
Dosen              : Muh. Idris Hasanuddin, M.A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO

2016/2017

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Psikologi Pendidikan  yang berjudul Evaluasi Prestasi Belajar Meliputi Definisi Prestasi Belajar, Indikator Prestasi Belajar, Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor.
Terselesaikannya Makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Guru psikologi pendidikan kami ustad Muh. Idris Hasanuddin, M.A., Karena atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.
2.      Kedua Orang Tua kami, yang senantiasa mendukung, menuntun kami dalam hidup ini dengan doa yang tulus.
3.      Teman-teman mahasiswa/mahasiswi yang selalu memberi semangat dan motifasi untuk kami dalam penyelesaian Makalah ini.

Penulisan Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, informasi yang kurang banyak, sistematika yang masih kurang bagus, masih kurangnya pengetahuan kami tentang macam-macam Materi. Sehingga pada kesempatan ini kami mengharapkan kritik serta saran dari teman-teman dan para pembaca untuk penulisan makalah kedepannya.

Semoga dengan adanya Makalah ini teman-teman serta pembaca bisa menambah pengetahuan dan semoga kedepannya kita bisa menyelesaikan penulisan karya-karya tulis lain dengan lebih baik lagi.



Palopo, 18 April 2017



Penulis












DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.     Tujuan Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi Prestasi Belajar..................................................................... 3
B.     Indikator Prestasi Belajar................................................................... 4
C.     Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor......................... 6

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 8
B.     Saran................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9




BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan memang memiliki peran penting bagi tercapainya kemajuan. Selain itu proses pendidikan bukan hanya berhubungan dengan proses pencapaian ilmu pengetahuan, tetapi juga kematangan masyarakatnya secara psikis. Dan itu semua tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendudukung dari pendidikan tersebut. Baik itu dari faktor pendidik, yang dididik ataupun administrasi dari pendidikan tersebut, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mendudung bagi terselengaranya sebuah pendidikan.
Perkembangan teknologi di zaman modern seperti sekarang ini, mengubah perkembangan pola kerja berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Perkembangan di bidang pendidikan mengubah pola pikir kita semua akan pentingnya sebuah pendidikan bagi kehidupan kita kedepannya.
Hampir seluruh negara yang ada di dunia ini menanggap bahwa persoalan pendidikan adalah persoalan yang pelik untuk dibicarakan namun di lain sisi pendidikan dianggap sebagai salah pekerjaan yang wajib untuk di laksanakan karena pendidikan dianggap sebagai langkah untuk membuat suatu negara menjadi maju, membangun serta memperbaiki keadaan masyarakat negara tersebut. Pendidikan juga dianggap sebagai kunci keberhasilan.
Dewasa ini, pendidikan bukan hanya akan di dapatkan di sekolah-sekolah saja melainkan dapat juga didapatkan di berbagai media elektronik yang menjadi salah-satu bukti kemajuan sebuah pendidikan. Di berbagai Negara seorang peserta didik di tuntut agar menyelesaikan pendidikan di tingkat yang paling tinggi dan mendapatkan pengetahuan yang dapat bermanfaat kelak.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa psikologi belajar pada dasarnya adalah membicarakan aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, dan sedangkan evaluasi belajar adalah suatu aktivitas untuk mengetahui berhasi atau tidaknya tujuan belajar maka dapat dikatakan bahwa psikologi belajar akan mendasari segala kegiatan yang menyangkut evaluasi belajar.
Evaluasi prestasi belajar, baik pada anak, remaja ataupun dewasa pada dasarnya akan menyentuh tiga ranah psikologis. Yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor).
Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan sebagai panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of Student Learning) dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik.
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Kata lain yang sepadan dengan kata evaluasi dan sering digunakan untuk menggantikan kata evaluasi adalah tes, ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu.


B.       Rumusan Masalah
Setiap penulisan sebuah Makalah tentu memiliki rumusan masalah, dan pada Makalah ini rumusan masalah yaitu :
1.   Apa yang dimaksud Prestasi Belajar?
2.   Bagaimana indikator Prestasi Belajar?
3.   Bagaimana evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor?

C.      Tujuan Penulisan
Disetiap penulisan Sebuah Makalah tentu memiliki tujuan penulisan, dan pada Makalah tujuan penulisan yaitu :
1.   Sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2.   Memberikan Informasi kepada teman-teman dan para pembaca tentang beberapa evaluasi prestasi belajar meliputi definisi prestasi belajar, indikator prestasi belajar, evaluasi prestasi kognitif, afektif dan psikomotor.













BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Prestasi Belajar atau Hasil Belajar (Achievement) yang  merupakan realisasi atau perkara dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang di miliki seseorang. Berikut merupakan beberapa definisi tantang prestasi belajar menurut beberapa ahli, yaitu: 
1.      Pengertian yang lebih umum mengenai prestasi belajar ini dikemukakan oleh Moh. Surya, yaitu Prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.      Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru.
3.      Menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak menyatakan bahwa Prestasi belajar adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan ataupun pelatihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu.
4.      Sedangkan Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
5.      Arif Gunars mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar.
6.      Dan lagi menurut Bloom bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
7.      Sedangkan menurut Muhibbin Syah, Prestasi belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan Psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh guru.
Suatu aktifitas dapat dikatakan atau dikategorikan Prestasi atau Hasil Belajar apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Adanya perubahan tingkah laku.
2.      Perubahan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman.
3.      Perubahan itu menyangkut beberapa aspek, yaitu aspek Kognitif,  Afektif, dan Psikomotorik.

Kemampuan-kamampuan peserta didik dalam proses belajar mengajar oleh Benyamin Bloom mengklasifikasikan secara garis besar menjadi tiga ranah sebagai berikut: 
1.   Ranah Kognitif berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 
2.   Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan, jawaban atas reaksi, penilaian,organisasi,dan internalisasi. 
3.   Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu. 

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para pendidik di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menguasi isi bahan pengajaran.  

B.       Indikator Prestasi Belajar
Indikator prestasi belajar menurut Abin Syamsudin Makmur mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah menunjukan, membandingkan, dan menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan, indikatornya adalah menunjukan sikap menerima dan menunjukan sikap menolak. Ranah psikomotor seperti keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya adalah mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar:
Ranah/Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
Ranah Kognitif


Pengamatan

1.      Dapat Menunjukkan
2.      Dapat Membandingkan
3.      Dapat Menghubungkan
1.   Tes Lisan
2.   Tes Tertulis
3.   Observasi
Ingatan

1.   Dapat Menyebutkan
2.   Dapat Menunjukan Kembali
1.   Tes Lisan
2.   Tes Tertulis
3.   Observasi
Pemahaman
1.   Dapat Menjelaskan
2.   Dapat Mendefinisikan Dengan Lisan Sendiri
1.      Tes Lisan
2.      Tes Tertulis
Penerapan
1.   Dapat Memberikan Contoh
2.   Dapat Menggunakan Secara Tepat
1.      Tes Tertulis
2.      Pemberian Tugas
3.      Observasi
Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti)
1.   Dapat Menguraikan
2.   Dapat Mengklasifikasikan
1.   Tes Tertulis
2.   Pemberian Tugas
Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)
1.   Dapat Menghubungkan
2.   Dapat Menyimpulkan
3.   Dapat   Menggeneralisasi
1.   Tes Tertulis
2.   Pemberian Tugas
Ranah Rasa/Afektif


Penerimaan
1.   Menunjukan Sikap Menerima
2.   Menujukan Sikap Menolak
1.   Tes Tertulis
2.   Tes Skala     Sikap
3.   3. Observasi
Sambutan
1.   Kesediaan
2.   Berpartisipasi/Terlibat
3.   Kesediaan    Memanfaatkan
1.   Tes Tertulis
2.   Tes Skala Sikap
3.   Observasi
Apresiasi (Sikap
Menghargai)
1.   Menganggap Penting Dan Bermanfaat
2.   Menganggap Indah Dan Harmonis
3.   Mengagumi
1.    Tes Skala Penilaian/Sikap
2.    Pemberian Tugas
3.    Observasi
Internalisasi
(pendalaman)
1.   Mengakui Dan  Meyakini
2.   Mengingkari
1.      Tes Skala Penilaian/Sikap
2.      Pemberian Tugas
3.      Observasi
Internalisasi
(pendalaman)
1.   Mengakui Dan  Meyakini
2.   Mengingkari
1.   Tes skala sikap
2.   Pemberian tugas
3.   Ekspresif (yang
menyatakan sikap) dan proyektif  (yang
menyatakan perkiraan ramalan)
4.   Observasi
Karakteristik (penghayatan)
1.   Melembagakan atau meniadakan
2.   Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
1.   Pemberian Tugas
2.   Ekspresif Dan Proyektif
3.   Observasi
Ranah Karsa/Psikomotor
Indikator
Cara Evaluasi
Keterampilan
Bergerak Dan
Bertindak
1.   Mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh
2.   Lainnya
1.   Observasi
2.   Tes Tindakan
Kecakapan Ekspresi
Verbal Dan Nonverbal
1.      Mengucapkan
2.      Membuat Mimik Dan
3.      Gerakan Jasmani
1.   Tes Lisan
2.   Observasi
3.   Tes Tindakan

C.    Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor
Evaluasi prestasi belajar baik pada anak, remaja ataupun dewasa pada dasarnya akan menyentuh tiga ranah psikologis. Yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor).
1)    Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa-siswa di sekolah, tes lisan dan perbuatan saat ini semakin jarang digunakan. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung). Cara ini, konon dapat mendorong penguji untuk bersikap kurang fair terhadap si teruji/peserta didik tertentu.
Dampak negatif yang terkadang muncul dalam tes yang face to face itu, ialah sikap dan perlakuan penguji yang subjektif dan kurang adil, sehingga soal yang diajukan pun tingkat kesukarannya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di satu pihak ada siswa yang diberi soal yang mudah dan terarah (sesuai dengan topik) sedangkan di pihak lain ada pula siswa yang ditanyai masalah yang sukar bahkan terkadang tidak relevan dengan topik.
Untuk mengatasi masalah subjektivitas itu, semua jenis tes tertulis baik yang berbentuk subjektif maupun yang berbentuk objektif (kecuali tes B-S) dipakai sebaik-baiknya oleh para guru. Namun demikian, apabila menghendaki informasi yang lebih akurat mengenai kemampuan kognitif siswa, selain tes B-S, tes pilihan berganda juga sebaiknya tidak digunakan. Sebagai gantinya sangat dianjurkan untuk menggunakan tes pencocokan (matching test), tes isian, dan tes esai.
Khusus untuk mengukur kemampuan analisis dan sistesis siswa, lebih dianjurkan untuk menggunakan tes esai, karena tes ini adalah ragam instrument evaluasi yang dipandang paling tepat untuk mengevaluasi dua jenis kemampuan akal siswa tadi.
2)      Evaluasi Prestasi Afektif
Dalam merencanakan penyusunan instrument tes prestasi siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi sebaiknya mendapat perhatian khusus. Karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer ialah likert scale yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan atau sikap orang. Bentuk skala ini menampung pendapat yang mencerminkan sikap sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rentang skala ini diberi skor 1 sampai 5 atau 1 sampai 7 bergantung kebutuhan dengan catatan skor-skor itu dapat mencerminkan sikap-sikap mulai sangat “ya” sampai sangat “tidak”. Perlu pula dicatat, untuk memudahkan identifikasi jenis kecenderungan afektif siswa yang representatif item-item skala sikap sebaiknya dilengkapi dengan label/identitas sikap yang meliputi:
a.    Doktrin, yaitu pendirian
b.   Komitmen, ikrar untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan
c.    Penghayatan, pengalaman batin
d.   Wawasan, pandangan atau cara memandang sesuatu
Hal lain yang perlu diingat guru yang hendak menggunakan skala sikap ialah bahwa dalam evaluasi ranah rasa yang dicari bukanlah benar dan salah, melainkan sikap atau kecenderungan, setuju atau tidak setuju. Jadi, tidak sama dengan evaluasi ranah cipta yang secara principal bertujuan mengungkapkan kemampuan akal dengan batasan salah dan benar.
3)      Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Dalam hal ini observasi dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dengan eksperimen, karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu cara observasi.
Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotor siswanya hendaklah mempersiapkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis menurut pedoman yang terdapat dalam lembar format observasi yang sebelumnya telah disediakan baik oleh sekolah maupun oleh guru itu sendiri.



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah tertera pada bab sebelumnya kami dapat menarik kesimpulan yaitu:
1.   Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan Psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh guru.
2.   Indikator prestasi belajar menurut Abin Syamsudin Makmur mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah menunjukan, membandingkan, dan menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan, indikatornya adalah menunjukan sikap menerima dan menunjukan sikap menolak. Ranah psikomotor seperti keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya adalah mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.
3.   Evaluasi Prestasi Kognitif berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Evaluasi Prestasi Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan, jawaban atas reaksi, penilaian,organisasi,dan internalisasi. Evaluasi Prestasi Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu.

B.       Saran
Teman-teman Mahasiswa dan para pembaca yang ingin lebih mengetahui lebih dalam tentang materi seperti diatas sebaiknya  mencari literatur-literatur/refesensi-referensi yang ada di Internet maupun buku-buku karena pengetahuan yang kami sampaikan masih sangat sedikit. Dan untuk para pembaca yang ingin membuat makalah dengan judul serupa sebaiknya lebih baik lagi mengambil ilmu pengetahuan dari berbagai sumber agar makalah kedepannya lebih baik dari makalah ini.







DAFTAR PUSTAKA



Dr. Anurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Cet.4. Bandung: Alfabeta.
Syah, Dr. Muhibbin M.Ed. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Tauhid "MACAM-MACAM TAUHID MELIPUTI ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA WA SIFAT"

TUGAS TAUHID MACAM-MACAM TAUHID MELIPUTI ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA WA SIFAT Di susun oleh : KELOMPOK                        :...