EVALUASI PRESTASI BELAJAR MELIPUTI DEFINISI PRESTASI BELAJAR, INDIKATOR
PRESTASI BELAJAR, EVALUASI
PRESTASI KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR
Disusun oleh :
Kelompok :
5
(Lima)
Nama :
1.
Ahmad Ardiwang (16
0201 0152)
2.
Fahreza Aidhil Maddini (16 0201 0126)
3.
Nurul Falah (16
0201 0105)
4.
Sabaria (16
0201 0135)
5.
Sukri (16
0201 0136)
6.
Varsella Aprillian Amrul (16 0201 0145)
Kelas : PAI-D
Semester :
II
(Dua)
Dosen : Muh. Idris Hasanuddin, M.A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan Makalah Psikologi Pendidikan yang berjudul Evaluasi
Prestasi Belajar Meliputi Definisi Prestasi Belajar,
Indikator Prestasi Belajar, Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor.
Terselesaikannya Makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak, sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Guru psikologi
pendidikan kami ustad Muh. Idris Hasanuddin, M.A., Karena atas
kesempatan yang telah diberikan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.
2.
Kedua Orang Tua
kami, yang senantiasa mendukung, menuntun kami dalam hidup ini dengan doa yang
tulus.
3.
Teman-teman
mahasiswa/mahasiswi yang selalu memberi semangat dan motifasi untuk kami dalam
penyelesaian Makalah ini.
Penulisan
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, informasi yang kurang banyak, sistematika
yang masih kurang bagus, masih kurangnya pengetahuan kami tentang macam-macam
Materi. Sehingga pada kesempatan ini kami mengharapkan kritik serta saran dari
teman-teman dan para pembaca untuk penulisan makalah kedepannya.
Semoga dengan
adanya Makalah ini teman-teman serta pembaca bisa menambah pengetahuan dan
semoga kedepannya kita bisa menyelesaikan penulisan karya-karya tulis lain
dengan lebih baik lagi.
Palopo, 18 April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan
Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Prestasi Belajar..................................................................... 3
B. Indikator Prestasi Belajar................................................................... 4
C. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor......................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pendidikan memang memiliki peran
penting bagi tercapainya kemajuan. Selain itu proses pendidikan bukan hanya
berhubungan dengan proses pencapaian ilmu pengetahuan, tetapi juga kematangan
masyarakatnya secara psikis. Dan itu semua tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mendudukung dari pendidikan tersebut. Baik itu dari faktor pendidik, yang
dididik ataupun administrasi dari pendidikan tersebut, dan masih banyak lagi
faktor-faktor yang mendudung bagi terselengaranya sebuah pendidikan.
Perkembangan teknologi di zaman modern seperti sekarang ini, mengubah
perkembangan pola kerja berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.
Perkembangan di bidang pendidikan mengubah pola pikir kita semua akan
pentingnya sebuah pendidikan bagi kehidupan kita kedepannya.
Hampir seluruh negara yang ada di dunia ini menanggap bahwa persoalan
pendidikan adalah persoalan yang pelik untuk dibicarakan namun di lain sisi pendidikan dianggap sebagai salah pekerjaan yang wajib untuk di
laksanakan karena pendidikan dianggap sebagai langkah untuk membuat suatu
negara menjadi maju, membangun serta memperbaiki keadaan masyarakat negara
tersebut. Pendidikan juga dianggap sebagai kunci keberhasilan.
Dewasa ini, pendidikan bukan hanya akan di dapatkan di sekolah-sekolah saja
melainkan dapat juga didapatkan di berbagai media elektronik yang menjadi
salah-satu bukti kemajuan sebuah pendidikan. Di berbagai Negara seorang peserta
didik di tuntut agar menyelesaikan pendidikan di tingkat yang paling tinggi dan
mendapatkan pengetahuan yang dapat bermanfaat kelak.
Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa psikologi belajar pada dasarnya adalah membicarakan
aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, dan sedangkan
evaluasi belajar adalah suatu aktivitas untuk mengetahui berhasi atau tidaknya
tujuan belajar maka dapat dikatakan bahwa psikologi belajar akan mendasari
segala kegiatan yang menyangkut evaluasi belajar.
Evaluasi prestasi belajar, baik
pada anak, remaja ataupun dewasa pada dasarnya akan menyentuh tiga ranah
psikologis. Yaitu ranah
cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor).
Istilah Evaluasi atau penilaian
adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan sebagai panduan,
menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of
Student Learning) dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti
yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan
derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik.
Evaluasi
artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program. Kata lain yang sepadan dengan kata
evaluasi dan sering digunakan untuk menggantikan kata evaluasi adalah tes,
ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil
belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu.
B.
Rumusan Masalah
Setiap
penulisan sebuah Makalah tentu memiliki rumusan masalah, dan pada Makalah ini
rumusan masalah yaitu :
1.
Apa yang
dimaksud Prestasi Belajar?
2.
Bagaimana indikator Prestasi Belajar?
3.
Bagaimana evaluasi Prestasi
Kognitif, Afektif dan Psikomotor?
C.
Tujuan
Penulisan
Disetiap
penulisan Sebuah Makalah tentu memiliki tujuan penulisan, dan pada Makalah
tujuan penulisan yaitu :
1.
Sebagai syarat
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2.
Memberikan
Informasi kepada teman-teman dan para pembaca tentang beberapa evaluasi prestasi belajar meliputi definisi prestasi belajar, indikator prestasi belajar, evaluasi
prestasi kognitif, afektif dan psikomotor.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan
suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan
tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator
terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di sekolah dapat
dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Prestasi Belajar atau Hasil Belajar (Achievement) yang
merupakan realisasi atau perkara dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang di miliki seseorang. Berikut merupakan beberapa definisi tantang
prestasi belajar menurut beberapa ahli, yaitu:
1.
Pengertian yang lebih umum mengenai prestasi belajar
ini dikemukakan oleh Moh. Surya, yaitu Prestasi belajar adalah hasil belajar
atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya.
2.
Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru.
3.
Menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak menyatakan
bahwa Prestasi
belajar adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya adalah hasil yang
diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan ataupun pelatihan tertentu.
Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu.
4.
Sedangkan Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar
merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi
belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar.
5.
Arif Gunars mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar. Prestasi dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes
prestasi belajar.
6.
Dan lagi menurut Bloom bahwa hasil belajar dibedakan
menjadi tiga aspek yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
7.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, Prestasi
belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar
secara keseluruhan.
Dari pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga
aspek (kognitif, afektif dan Psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian
berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses
belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk
nilai yang di berikan oleh guru.
Suatu aktifitas dapat dikatakan atau dikategorikan Prestasi atau Hasil Belajar apabila
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Adanya perubahan tingkah laku.
2.
Perubahan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman.
3.
Perubahan itu menyangkut beberapa aspek, yaitu aspek
Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.
Kemampuan-kamampuan peserta didik dalam proses belajar
mengajar oleh Benyamin Bloom mengklasifikasikan secara garis
besar menjadi tiga ranah sebagai berikut:
1.
Ranah Kognitif berkenaan
dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2.
Ranah Afektif berkenaan
dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu kepekaan dalam
menerima rangsangan, jawaban atas reaksi, penilaian,organisasi,dan
internalisasi.
3.
Ranah Psikomotorik berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil
belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh para pendidik di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan peserta
didik dalam menguasi isi bahan pengajaran.
B. Indikator
Prestasi Belajar
Indikator prestasi belajar menurut
Abin Syamsudin Makmur mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotor. Ranah kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah
menunjukan, membandingkan, dan menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan,
indikatornya adalah menunjukan sikap menerima dan menunjukan sikap menolak.
Ranah psikomotor seperti keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya
adalah mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. Di bawah ini
adalah tabel yang menunjukan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar:
Ranah/Jenis Prestasi
|
Indikator
|
Cara Evaluasi
|
|
Ranah
Kognitif
|
|||
Pengamatan
|
1.
Dapat Menunjukkan
2.
Dapat Membandingkan
3.
Dapat Menghubungkan
|
1.
Tes Lisan
2.
Tes Tertulis
3. Observasi
|
|
Ingatan
|
1.
Dapat Menyebutkan
2.
Dapat Menunjukan Kembali
|
1.
Tes Lisan
2.
Tes Tertulis
3. Observasi
|
|
Pemahaman
|
1.
Dapat Menjelaskan
2.
Dapat Mendefinisikan Dengan
Lisan Sendiri
|
1.
Tes Lisan
2.
Tes Tertulis
|
|
Penerapan
|
1.
Dapat Memberikan Contoh
2.
Dapat Menggunakan Secara
Tepat
|
1.
Tes Tertulis
2.
Pemberian Tugas
3.
Observasi
|
|
Analisis (pemeriksaan dan pemilahan
secara teliti)
|
1. Dapat
Menguraikan
2.
Dapat Mengklasifikasikan
|
1.
Tes Tertulis
2.
Pemberian Tugas
|
|
Sintesis (membuat panduan
baru dan utuh)
|
1.
Dapat Menghubungkan
2.
Dapat Menyimpulkan
3.
Dapat Menggeneralisasi
|
1.
Tes Tertulis
2.
Pemberian Tugas
|
|
Ranah
Rasa/Afektif
|
|||
Penerimaan
|
1.
Menunjukan Sikap Menerima
2.
Menujukan Sikap Menolak
|
1.
Tes Tertulis
2.
Tes Skala Sikap
3.
3. Observasi
|
|
Sambutan
|
1.
Kesediaan
2.
Berpartisipasi/Terlibat
3.
Kesediaan Memanfaatkan
|
1.
Tes Tertulis
2.
Tes Skala Sikap
3.
Observasi
|
|
Apresiasi (Sikap
Menghargai)
|
1.
Menganggap Penting Dan
Bermanfaat
2.
Menganggap Indah Dan Harmonis
3.
Mengagumi
|
1.
Tes Skala Penilaian/Sikap
2.
Pemberian Tugas
3.
Observasi
|
|
Internalisasi
(pendalaman)
|
1.
Mengakui Dan Meyakini
2.
Mengingkari
|
1.
Tes Skala Penilaian/Sikap
2.
Pemberian Tugas
3.
Observasi
|
|
Internalisasi
(pendalaman)
|
1.
Mengakui Dan Meyakini
2.
Mengingkari
|
1.
Tes skala sikap
2.
Pemberian tugas
3.
Ekspresif (yang
menyatakan
sikap) dan proyektif
(yang
menyatakan
perkiraan ramalan)
4.
Observasi
|
|
Karakteristik (penghayatan)
|
1.
Melembagakan atau meniadakan
2.
Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
|
1.
Pemberian Tugas
2.
Ekspresif Dan Proyektif
3.
Observasi
|
|
Ranah Karsa/Psikomotor
|
Indikator
|
Cara Evaluasi
|
|
Keterampilan
Bergerak Dan
Bertindak
|
1.
Mengkoordinasikan
gerak mata,
tangan, kaki dan anggota
tubuh
2.
Lainnya
|
1.
Observasi
2.
Tes Tindakan
|
|
Kecakapan Ekspresi
Verbal Dan Nonverbal
|
1.
Mengucapkan
2.
Membuat Mimik Dan
3.
Gerakan Jasmani
|
1.
Tes Lisan
2.
Observasi
3.
Tes Tindakan
|
|
C.
Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor
Evaluasi prestasi
belajar baik pada
anak, remaja ataupun dewasa pada dasarnya akan menyentuh tiga ranah psikologis.
Yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa
(psikomotor).
1) Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur
keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan
dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
Karena semakin membengkaknya jumlah siswa-siswa di sekolah, tes lisan dan
perbuatan saat ini semakin jarang digunakan. Alasan lain mengapa tes lisan
khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang face to
face (berhadapan langsung). Cara ini, konon dapat mendorong penguji untuk
bersikap kurang fair terhadap si teruji/peserta didik tertentu.
Dampak
negatif yang terkadang muncul dalam tes yang face to face itu, ialah sikap dan
perlakuan penguji yang subjektif dan kurang adil, sehingga soal yang diajukan
pun tingkat kesukarannya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di satu pihak
ada siswa yang diberi soal yang mudah dan terarah (sesuai dengan topik)
sedangkan di pihak lain ada pula siswa yang ditanyai masalah yang sukar bahkan
terkadang tidak relevan dengan topik.
Untuk
mengatasi masalah subjektivitas itu, semua jenis tes tertulis baik yang
berbentuk subjektif maupun yang berbentuk objektif (kecuali tes B-S) dipakai
sebaik-baiknya oleh para guru. Namun demikian, apabila menghendaki informasi
yang lebih akurat mengenai kemampuan kognitif siswa, selain tes B-S, tes
pilihan berganda juga sebaiknya tidak digunakan. Sebagai gantinya sangat
dianjurkan untuk menggunakan tes pencocokan (matching test), tes isian,
dan tes esai.
Khusus untuk
mengukur kemampuan analisis dan sistesis siswa, lebih dianjurkan untuk
menggunakan tes esai, karena tes ini adalah ragam instrument evaluasi yang
dipandang paling tepat untuk mengevaluasi dua jenis kemampuan akal siswa tadi.
2)
Evaluasi
Prestasi Afektif
Dalam
merencanakan penyusunan instrument tes prestasi siswa yang berdimensi afektif
(ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi sebaiknya
mendapat perhatian khusus. Karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang
lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
Salah satu
bentuk tes ranah rasa yang populer ialah likert scale yang tujuannya
untuk mengidentifikasi kecenderungan atau sikap orang. Bentuk skala ini
menampung pendapat yang mencerminkan sikap sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rentang skala ini diberi skor 1 sampai 5
atau 1 sampai 7 bergantung kebutuhan dengan catatan skor-skor itu dapat
mencerminkan sikap-sikap mulai sangat “ya” sampai sangat “tidak”. Perlu pula
dicatat, untuk memudahkan identifikasi jenis kecenderungan afektif siswa yang
representatif item-item skala sikap sebaiknya dilengkapi dengan label/identitas
sikap yang meliputi:
a.
Doktrin, yaitu pendirian
b.
Komitmen, ikrar untuk melakukan atau meninggalkan suatu
perbuatan
c.
Penghayatan, pengalaman batin
d.
Wawasan, pandangan atau cara memandang sesuatu
Hal lain yang perlu diingat guru yang
hendak menggunakan skala sikap ialah bahwa dalam evaluasi ranah rasa yang
dicari bukanlah benar dan salah, melainkan sikap atau kecenderungan, setuju
atau tidak setuju. Jadi, tidak sama dengan evaluasi ranah cipta yang secara
principal bertujuan mengungkapkan kemampuan akal dengan batasan salah dan
benar.
3)
Evaluasi
Prestasi Psikomotor
Cara yang
dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah
psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Dalam hal ini observasi dapat
diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena
lain dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dengan
eksperimen, karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu cara
observasi.
Guru yang
hendak melakukan observasi perilaku psikomotor siswanya hendaklah mempersiapkan
langkah-langkah yang cermat dan sistematis menurut pedoman yang terdapat dalam
lembar format observasi yang sebelumnya telah disediakan baik oleh sekolah
maupun oleh guru itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah tertera pada bab sebelumnya kami dapat
menarik kesimpulan yaitu:
1. Prestasi
belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif
dan Psikomotorik)
seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan
ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh
guru.
2. Indikator prestasi belajar menurut Abin Syamsudin
Makmur mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Ranah
kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah menunjukan, membandingkan, dan
menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan, indikatornya adalah menunjukan
sikap menerima dan menunjukan sikap menolak. Ranah psikomotor seperti
keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya adalah mengkoordinasikan gerak
mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.
3. Evaluasi Prestasi Kognitif berkenaan
dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Evaluasi Prestasi Afektif berkenaan
dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu kepekaan dalam
menerima rangsangan, jawaban atas reaksi, penilaian,organisasi,dan
internalisasi. Evaluasi Prestasi Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu.
B.
Saran
Teman-teman Mahasiswa dan para
pembaca yang ingin lebih mengetahui lebih dalam tentang materi seperti diatas
sebaiknya mencari
literatur-literatur/refesensi-referensi yang ada di Internet maupun buku-buku
karena pengetahuan yang kami sampaikan masih sangat sedikit. Dan untuk para
pembaca yang ingin membuat makalah dengan judul serupa sebaiknya lebih baik
lagi mengambil ilmu pengetahuan dari berbagai sumber agar makalah kedepannya
lebih baik dari makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2015. http://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/pengertian-prestasi-belajar-menurut-ahli.html. Didownload pada 17 April 2017.
Bayu Kusferiyanto 2013. http://bayucalongurubahasaarab.blogspot.co.id/2013/04/psikologi-pendidikan-evaluasi-prestasi.html. Didownload pada 17 April 2017.
Deva Melodica. 2014. http://devamelodica.com/teori-prestasi-belajar-untuk-skripsi-pendidikan-lengkap-dengan-daftar-pustaka/. Didownload pada 17 April 2017.
Dr. Anurrahman. 2010. Belajar dan
Pembelajaran. Cet.4. Bandung: Alfabeta.
Syah, Dr. Muhibbin
M.Ed. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar